Fakta Unik Tentang Kereta Perang Raja Tutankhamun

Kereta perang Raja Tutankhamun adalah salah satu artefak paling menarik yang ditemukan di makamnya. Sebagai simbol kekuasaan dan keahlian militer Mesir Kuno, kereta perang ini memberikan wawasan mendalam tentang teknologi, strategi, dan kehidupan sang firaun muda. Meski wafat pada usia muda, peninggalan ini menunjukkan bahwa Tutankhamun memiliki peran penting dalam pemerintahan dan budaya Mesir Kuno.

Penemuan Kereta Perang di Makam Tutankhamun

Pada tahun 1922, Howard Carter menemukan makam Tutankhamun di Lembah Para Raja yang berisi lebih dari 5.000 artefak, termasuk enam kereta perang. Kereta-kereta ini ditemukan dalam kondisi yang cukup baik, meskipun beberapa mengalami kerusakan akibat waktu dan kondisi lingkungan makam.

Setiap kereta memiliki desain unik dengan fungsi yang berbeda, mulai dari kereta untuk perburuan, upacara, hingga kemungkinan digunakan dalam pertempuran. Artefak-artefak ini menjadi bukti nyata keterampilan para pengrajin Mesir Kuno dalam menciptakan kendaraan yang ringan namun kuat.

Teknologi dan Desain Kereta Perang

Kereta perang Mesir terkenal dengan desainnya yang ringan dan aerodinamis. Kereta perang Tutankhamun dibuat dari kayu berkualitas tinggi dan diperkuat dengan kulit serta perunggu pada bagian tertentu. Teknologi ini memungkinkan kendaraan tersebut tetap stabil saat digunakan dengan kecepatan tinggi.

Dua roda besar yang dilengkapi dengan enam jari-jari memberikan fleksibilitas lebih baik dibandingkan desain yang digunakan oleh peradaban lain pada masa itu. Hal ini memungkinkan manuver yang lebih cepat dan efisien di medan perang maupun dalam aktivitas sehari-hari firaun.

Peran Kereta Perang dalam Kehidupan Firaun

Meskipun tidak ada catatan yang secara eksplisit menyatakan bahwa Tutankhamun terlibat dalam peperangan besar, kereta perang yang ditemukan di makamnya mengindikasikan bahwa ia memiliki hubungan erat dengan aspek militer dan perburuan.

Kereta perang sering digunakan dalam berbagai upacara kenegaraan dan ritual keagamaan, menunjukkan status tinggi firaun sebagai pemimpin dan pelindung rakyatnya. Selain itu, ada kemungkinan bahwa Tutankhamun menggunakan kereta ini dalam perburuan, sebuah aktivitas yang sangat dihargai oleh para firaun sebagai simbol kekuatan dan keterampilan mereka.

Spekulasi Kecelakaan yang Menyebabkan Kematian Tutankhamun

Salah satu teori yang cukup populer mengenai penyebab kematian Tutankhamun adalah kemungkinan bahwa ia mengalami kecelakaan saat mengendarai kereta perang. Analisis pada muminya menunjukkan adanya luka serius pada tulang kaki dan panggul, yang bisa jadi disebabkan oleh kecelakaan fatal.

Beberapa ahli percaya bahwa firaun muda ini mungkin terjatuh dari kereta atau tertabrak roda, yang mengakibatkan cedera parah. Dengan keterbatasan teknologi medis pada saat itu, luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi fatal, yang akhirnya menyebabkan kematiannya pada usia sekitar 19 tahun.

Kereta Perang sebagai Simbol Kekuasaan

Dalam ikonografi Mesir Kuno, firaun sering digambarkan mengendarai kereta perang sambil menembakkan panah ke arah musuh atau hewan buruan. Hal ini tidak hanya mencerminkan keberanian dan keterampilan firaun, tetapi juga memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin yang kuat dan tak terkalahkan.

Kereta perang juga memiliki makna religius dalam kepercayaan Mesir Kuno. Firaun dianggap sebagai perwakilan dewa di bumi, dan mengendarai kereta perang sering dikaitkan dengan perjalanan mereka menuju keabadian setelah kematian.

Pelestarian dan Pameran Kereta Perang

Saat ini, beberapa kereta perang yang ditemukan di makam Tutankhamun dipamerkan di Museum Mesir di Kairo dan akan segera dipindahkan ke Grand Egyptian Museum (GEM). Museum baru ini dirancang untuk menampilkan koleksi artefak Tutankhamun secara lebih modern dan interaktif, memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para pengunjung.

Para ahli konservasi terus melakukan penelitian untuk menjaga kondisi artefak ini agar tetap utuh. Upaya ini mencakup penggunaan teknologi canggih seperti pemindaian 3D untuk memahami struktur asli kereta perang dan melakukan restorasi tanpa merusak keasliannya.

Kereta perang Raja Tutankhamun adalah bukti luar biasa tentang kecanggihan teknologi dan seni Mesir Kuno. Lebih dari sekadar kendaraan, artefak ini mencerminkan status, kekuatan, dan kepercayaan yang dimiliki oleh para firaun. Melalui penelitian dan konservasi yang terus dilakukan, kereta perang ini akan tetap menjadi saksi sejarah kejayaan Mesir Kuno dan daya tarik bagi para sejarawan serta wisatawan di seluruh dunia.

Harta Karun yang Tersimpan di Makam Raja Tutankhamun

Harta Karun yang Tersimpan di Makam Raja Tutankhamun – Banyak yang menganggap bahwasanya untuk raja Tutankhamun ini sebagai wajah dari Mesir kuno. Meskipun memang dari pemerintahannya sendiri hanya berlangsung kisaran 10 tahun dan kehadiran dari penguasa muda tersebut lebih terkenal sesudah penemuan makamnya tersebut dilakukan oleh para arkeolog.

Di tahun 1992 pada saat makam raja Tutankhamun telah ditemukan di kawasan Lembah Para Raja merupakan seorang arkeolog yang telah menemukan tempat peristirahatan dari Firaun tersebut yang hampir utuh. Pada keberadaan makam itulah sudah dikemas dengan adanya lebih dari 5000 artefak seperti halnya senjata, furniture, hingga tongkat yang digunakan untuk berjalan.

Kendati dengan adanya beberapa barang yang telah dicuri tersebut tentunya membuat makam raja Tutankhamun memang tidak tersentuh sama sekali. Hari ini pastinya juga membuat keberadaan harta karun yang ada di dalamnya masih berharga dan tidak tersentuh oleh siapapun.

Harta Karun Berharga Makam Firaun Tutankhamun

1. Sandal Emas
Mumi dari Raja Firaun Tutankhamun telah ditemukan dengan menggunakan sandal dari bahan emas murni. Adanya sandal tersebut tidak digunakan untuk bepergian ke mana saja, akan tetapi memang dibuat secara khusus hanya untuk digunakan ke pemakamannya saja.

Faktanya untuk ketersediaan sandal tersebut serupa dengan yang telah ditemukan di beberapa makam kerajaan lainnya. Seperti halnya di makam Ratu Thutmose III berasal dari dinasti ke-18.

2. Kereta Perang
Pada pemakaman dari seorang Firaun Tutankhamun tidak hanya ada beberapa barang pribadinya saja akan tetapi juga terdapat kereta perangnya. Dari seorang arkeolog yang telah menemukan terdapat 6 kereta yang dilakukan pembongkaran serta dipecah untuk melakukan penanganannya.

Hal itulah yang juga dikarenakan terjadi perampokan dari ribuan tahun yang lalu. Keuntungannya untuk 5 kereta tersebut berhasil dilakukan rekonstruksi dan sekarang ini telah dipajang di museum Kairo.

3. Kipas Emas
Kipas yang berlapiskan dengan emas mewah telah ditujukan supaya dari sang raja tersebut tetap merasa dingin ketika berada di alam baka. Penggunaan kipas tersebut mempunyai panjang kisaran 1,05 m serta kipasnya tersebut menggambarkan dari seorang raja Tutankhamun yang sedang berburu burung unta.

Bahkan dari seorang raja tersebut telah dimakamkan dengan 8 kipas yang bersamanya terbuat dari berbagai material diantaranya kayu dan gading. Adanya bulu dari burung unta tersebut telah dibuat untuk menjadi kipas Raja akan tetapi membusuk sesudah berabad-abad.

4. Topeng Kematian
Topeng kematian ini merupakan salah satu jenis artefak yang memang keberadaannya paling terkenal dari makam seorang raja Firaun Tutankhamun. Topeng kematian ini terletak di bagian bahu dari mumi Firaun dan topeng memiliki ornamen yang telah terbuat dari dua lembar emas menghiasinya serta dilengkapi batu semi mulia serta pasta kaca.

Pada topeng kematian tersebut mempunyai berat kisaran 10,2 kg dan topan tersebut memberikan gambaran dari seorang raja Firaun Tutankhamun yang memiliki janggut palsu, lebar, keras, serta hiasan kepalanya yang dikenal dengan nemes. Hal yang paling menarik tepat di bagian belakang topeng tersebut berisikan mantra yang berasal dari kitab orang mati. Fungsinya sebagai petunjuk ketika berada di alam baka.

5. Kepala Macan Tutul
Kawasan Mesir kuno tentunya untuk keberadaan macan tutul Afrika memang sangat dikagumi dan bahkan juga diimpor oleh kalangan Firaun karena memang menawarkan kecantikan hingga kekuatannya. Di makamnya Raja Firaun Tutankhamun sudah ditemukan terkubur dengan bersama patung macan tutul yang menggunakan lapisan emas dari keseluruhannya terbuat dari bahan kayu.

Di bagian kepalanya juga telah dihiasi adanya cartouche Tutankhamun. Hal ini menjadi suatu penanda yaitu tanda tangan di zaman kuno yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap seseorang.

6. Anubis
Tidak menghilangkan lelaki apabila anubis telah ditemukan di dalam makam dari seorang raja Firaun Tutankhamun. Adanya dewa Mesir dengan kepala jackal ini sudah dikaitkan dengan mumifikasi serta dipercaya akan melakukan penyewaan terhadap jiwa yang sudah mati berada di alam yang lain.

Anubis tersebut juga dijadikan sebagai penjaga yang murni dari adanya pencurian. Anubis juga mempunyai tinggi hingga 3 kaki serta terbuat dari bahan utama kayu hingga damar hitam yang memiliki hiasan perak di bagian kuku serta alisnya.

7. Tahta Tutankhamun
Terdapat dua singgasana yang telah ditemukan di makam Firaun Tutankhamun yang salah satunya terbuat dari bahan kayu hitam serta karena menyerupai kursi uskup tentunya sejumlah para ahli menyebutnya sebagai tahta gejarawi. Meskipun memang tidak terdapat bukti bahwasanya adanya tahta tersebut mempunyai tujuan keagamaan khusus.

Akan tetapi untuk tahta lainnya terkadang dikenal sebagai tahta emas yang mempunyai lukisan dari seorang raja Firaun Tutankhamun dan istrinya Ankhesenamun. Dari sejumlah catatan yang telah menyebutkan Ankhesenamun pada sebuah lukisan tampaknya sudah mengoleskan salep ataupun parfum terhadap Firaun Tutankhamun.

Dari tahta tertingginya tersebut kisaran 1 meter serta dibungkus dengan adanya kain linen. Hal ini tentunya sebagai kursi kayu dengan adanya panel di bagian belakang yang sangat kokoh dan bahkan juga sedikit lebih miring.

Lengan, panel bagian samping serta adanya 4 kaki sudah diukur menyerupai adanya kaki singa. Pada bagian kursi tersebut telah dilapisi kertas emas hingga perak yang bertatahkan batu warna-warni hingga kaca serta faiance atau keramik berlapis.

8. Terompet
Dimakam seorang raja Firaun Tutankhamun juga terdapat dua terompet yang satunya terbuat dari bahan perak dan lainnya berasal dari bahan perunggu yang berlapiskan emas. Dengan ditemukannya di makam Firaun Tutankhamun tentunya merupakan salah satu dari labrosone tertua yang terdapat di dunia dan masih ada hingga sekarang.

Labrosone merupakan instrumen yang telah dimainkan dengan adanya getaran yang berasal dari bibir. Seperti musisi James Tappern yang sudah memainkan terompetnya ketika siaran BBC di tahun 1939 yang sudah bisa didengarkan melalui YouTube.

Akan tetapi untuk memainkan terompetnya tersebut tentunya harus menggunakan corong kayu modern sehingga tidak jelas apakah nada yang telah dimainkan tersebut bisa dilakukan ketika di masa Firaun Tutankhamun. Sekarang ini untuk memainkan instrumennya sendiri dilarang karena dari kondisinya sudah sangat rapuh.